Dari segi bahasa orientalisme berasal dari kata orient yang artinya Timur. Secara etimologis orientalisme bermakna bangsa-bangsa di Timur, dan secara geografis bermakna hal-hal yang bersifat Timur, yang sangat luas ruang lingkupnya. Orang yang menekuni duni ketimuran ini di sebut orientalis. Orientalisme adalah gagasan pemikiran yang mencerminkan berbagai kajian tentang Negara-negara timur islam. Objek kajiannya meliputi peradaban,agama,seni,satra,bahasa dan kebudayaan. Gagasan pemikiran ini telah memberikan kesan yang besar dalam membentuk persepsi Barat terhadap Islam dan dunia Islam. Caranya ialah dengan menyebarkan kemunduran cara berfikir dunia Islam dalam pertarungan peradaban antara Timur (Islam) dengan Barat.
Menurut Edwar Said, orientalisme bukan sekedar wacana akademis tetapi juga memiliki akar-akar politis, ekonomis, dan bahkan relijius. Secara politis, penelitian, kajian dan pandangan Barat tentang dunia oriental bertujuan untuk kepentingan politik kolonialisme Eropa untuk menguasai wilayah-wilayah muslim. Dan kolonialisme Eropa tak bias lain bekaitan dengan kepentingan ekonomi dan sekaligus juga kepentingan keagamaan tegasnya penyebaran agama yang mereka anut. Ketiga kepentingan yang saling terkait satu sama lain ini tersimpul dalam slogan yang sangat terkenal tentang ekspansi Eropa ke kawasan Islam, yang mencakup 3G yakni Glory, Gold, Gospel : kejayaan, kekayaan ekonomi dan penginjilan. Semua motif dan kepentingan orientalisme ini secara impilist juga bersifat rasis. Dan ini tercermin dalam slogan misi pembudayaan terhadap dunia Timur yang terbelakang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) on-line, orientalis diartikan : ahli bahasa, kesusastraan, dan kebudayaan bangsa-bangsa Timur (Asia).
Jika ditilik dari sumber bahasa Arab, asal kata ''orientalisme'' adalah al-istisyraaq mashdar dari fiil: istasyraqa. Artinya, ''Mengarah ke Timur dan memakai pakaian masyarakatnya.'' Para orientalis (al-mustasyriqun) mendalami bahasa-bahasa Timur sebagai langkah untuk mengarah kesana. Mereka mempelajari satu atau bermacam-macam bahasa Timur, seperti bahasa Arab, Bahasa parsi, bahasa Ibrani, bahasa Urdu, bahasa Indonesia, Melayu, Cina dan lain-lain. Selanjutnya mereka mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, kepercayaan, budaya, sastra, dan kesenian yang dimiliki oleh masyarakat pengguna bahasa tersebut.
Adapun kebalikan orientalisme adalah oksidentalisme yaitu orang yang menekuni atau mengkaji dunia kebaratan.(cepsalse)
Dari berbagai sumber..
ILUSI PENGETAHUAN (2)
6 days ago
No comments:
Post a Comment